Kamis, 22 Agustus 2013

Pelunakan Air Sadah


Pelunakan Air Sadah

Kesadahan merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya ion-ion bervalensi dua seperti ion Ca2+ dan Mg2+. Air sadah merupakan sebutan bagi air yang sedikit menghasilkan busa ketika dicampur sabun, sehingga menyebabkan terbentuknya gumpalan scum yang mencemari perairan dan meninggalkan kerak pada alat-alat dapur.
Reaksi air sadah dengan sabun:
Na(stearat) + Ca2+ → Ca(stearat)2 + Na+
Na(stearat) + Mg2+ → Mg(stearat)2 + Na+
Adanya ion-ion penyebab kesadahan akan membuat sabun kehilangan fungsiya dalam membersihkan kotoran dikarenakan ion Ca2+ dan Mg2+ bereaksi dengan ion negatif dari sabun membentuk gumpalan scum.
Air sadah biasanya dijumpai di daerah pegunungan berkapur. Hal ini dikarenakan air tanah pada daerah pegunungan berkapur mengalami kontak dengan batuan kapur yang terdapat pada lapisan tanah yang dilaluinya. Adanya senyawa-senyawa asam pada air dapat menyebabkan ion-ion Ca2+ dan Mg2+ melarut. Pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan telah dijelaskan konsep pengaruh pH terhadap kelarutan. Jika pH turun atau bersifat asam maka kelarutan garam dan basa sukar larut menjadi bertambah besar atau semakin mudah larut. Sebaliknya ketika pH naik atau bersifat basa kelarutan garam dan basa sukar larut menjadi berkurang atau semakin mudah mengendap.
Senyawa-senyawa asam yang terdapat pada air dihasilkan dari reaksi kesetimbangan antara CO2 dari udara dengan air, sehingga menghasilkan H2CO3 yang sifatnya asam.
Air sadah dapat diidentifikasi dari sifat fisis air tersebut. Air sadah biasanya terlihat agak keruh, namun ada juga yang tetap jernih seperti air biasa. Terkadang juga ada yang berwarna kekuningan. Warna kuning tersebut disebabkan oleh adanya ion besi yang terlarut di dalamnya.
Untuk lebih memastikan, air sadah dapat diuji dengan cara mengidentifikasi keberadaan ion penyebab kesadahan, yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ atau dalam kimia biasa disebut sebagai analisis kualitatif unsur. Analisis kualitatif unsur ini dilakukan dengan cara mereaksikan air yang diduga bersifat sadah dengan pereaksi tertentu yang menghasilkan senyawa khas serta memiliki warna dan bentuk yang berbeda dengan unsur lain. Analisis kualitatif unsur Ca dapat dilakukan dengan mereaksikan sampel dengan senyawa karbonat yang biasanya menggunakan Na2CO3 atau (NH42CO3 menghasilkan endapan putih, senyawa sulfat, dan senyawa oksalat. Sedangkan analisis kualitatif unsur Mg dapat dilakukan dengan mereaksikan sampel dengan amonia (NH­3) yang menghasilkan endapan putih gelatin atau dengan dinitrogen hidrogen fosfat yang menghasilkan endapan putih kristalin.
Selain itu, cara yang lebih sederhana dapat mengujinya dengan sabun. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa air sadah lebih sedikit menghasilkan busa jika dibandingkan dengan air yang tidak bersifat sadah.
Berdasarkan anion yang diikatnya, kesadahan diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
a.  Kesadahan sementara
Kesadahan sementara apabila anion yang diikat oleh ion Ca2+ dan Mg2+ dalam air sadah adalah ion HCO3-. Dalam hal ini, senyawa yang terdapat pada air sadah sementara adalah Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2.
b.  Kesadahan tetap
Kesadahan tetap apabila anion yang diikat oleh ion Ca2+ dan Mg2+ dalam air sadah adalah ion Cl-, SO42- atau NO3-.
Cara untuk menghilangkan kesadahan dapat dilakukan dengan cara pemanasan. Namun, pemanasan dapat digunakan hanya untuk menghilangkan kesadahan sementara. Reaksi yang terjadi:
Ca(HCO3)2 → CaCO3 + H2O + CO2
Pada pemanasan tersebut setelah didiamkan selama 30 menit maka akan dihasilkan endapan putih. Setelah itu dapat disaring dengan untuk memisahkan endapan dari airnya. Pemanasan ini dapat digunakan untuk membedakan sampel yang diuji termasuk ke dalam kesadahan sementara atau tidak.
Penghilangan kesadahan tetap dapat dilakukan dengan cara reaksi pengendapan. Cara ini dilakukan dengan menambahkan senyawa kimia tertentu yang dapat menghasilkan senyawa yang memiliki kelarutan yang kecil. Dengan begitu akan membentuk endapan yang dapat dipisahkan dari air. Senyawa yang biasa ditambahkan adalah garam-garam karbonat seperti K2CO3, Na2CO3, (NH4)2CO3 dan lain sebagainya. Padatan Na2CO3 adalah senyawa yang paling sering digunakan. Penambahan garam-garam karbonat bertujuan untuk membentuk garam-garam kalsium dan magnesium yang tidak larut, sehingga dapat diendapkan dan dapat dipisahkan dari air. Garam kalsium yang terbentuk adalah endapan putih CaCO3 , sedangkan garam magnesium yang terbentuk adalah endapan putih MgCO3. Endapan yang terbentuk cukup lama tergantung konsentrasinya. Oleh karena itu, untuk mempercepat terbentuknya endapan dapat dilakukan dengan menambahkan padatan NaOH. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai pH dan juga dapat membentuk endapan putih gelatin Mg(OH)2 atau Ca(OH)2 yang memiliki kelarutan kecil dalam air.
Perlu diperhatikan penambahan NaOH dikhawatirkan dapat meningkatkan pH air, oleh karena itu perlu benar-benar diperhitungkan jumlah NaOH yang ditambahkan. Oleh karena itu, pada akhir setelah diperoleh air yang bebas dari kesadahan, jangan sampai membuat masalah baru dengan bertambahnya nilai pH. Air yang baik digunakan untuk madi atau mencuci berada pada pH kisaran 6,6-7,5. pH air dapat diuji dengan indikator universal.
Setelah dilakukan pelunakan, perlu diuji kembali apakah sudah hilang atau belum kesadahannya. Jika belum pikirkan kembali kemungkinan ada kesalahan dalam pelunakan air sadah atau mungkin harus dilakukan berulang kali sampai hilang ion-ion penyebab kesadahannya.